Sebelum Meninggal, Kernet Truk Sempat Lambaikan Tangan Minta Tolong Saat Terjepit, Videonya Viral

Tangkapan layar saat kernet Truk Mitsubishi Nopol N 9431 ED sempat melambai-lambaikan tangan usai alami kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Indramayu, Minggu (5/6/2022).


 Sebelum meninggal dunia, Haris (35) kernet Truk Mitsubishi Nopol N 9431 ED sempat gerak-gerakan jari.


Dengan kondisi terjepit dua kendaraan besar, ia seolah-olah tengah meminta tolong.


Tampak, hanya bagian jari korban saja yang bisa digerakkan.


Bagian tubuh lainnya sudah tidak bisa digerakkan lagi karena terjepit.


Rekaman saat Haris melambaikan tangan pun viral dan banyak beredar di media sosial.



"Saat itu masih hidup, tapi diperjalanan menuju rumah sakit, beliau meninggal," ujar Afif (27) rekan sesama sopir truk , Minggu (5/6/2022).


Haris sendiri menjadi salah satu korban meninggal dunia.


Sedangkan satu korban lainnya diketahui sopir mobil truk bernama Tato (30).


Kendaraan yang mereka kendarai itu terlibat kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan besar sekaligus pada pagi hari tadi sekitar pukul 07.00 WIB.


"Kalau Tato meninggal dunia di TKP," ujar dia.


Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP Lukman Syarif melalui Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi mengatakan, kecelakaan ini melibatkan Truk tangki elpiji PT Pertamina bernopol G 8038 QE dan dua Truk Mitsubishi bernopol L 9941 UH dan N 9431 ED.


Kejadian tersebut terjadi di Jalur Pantura arah Jakarta menuju Cirebon.


"Selain korban MD, ada pula korban luka ringan satu orang dan luka berat satu orang," ujar dia.


Kronologi Kecelakaan Maut


Tiga truk besar ringsek berat setelah terlibat kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Indramayu di Desa Santing, Kecamatan Losarang.


Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (5/6/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.


Kapolres Indramayu, AKBP Lukman Syarif melalui Kapolsek Losarang mengatakan, kondisi paling parah dialami kendaraan truk Mitsubishi merah bernopol N 9431 ED.


"Sopir dan kernetnya meninggal dunia akibat kejadian tersebut," ujar dia .



Kompol Mashudi mengatakan, kedua korban yang merupakan warga Kabupaten Malang itu meninggal dunia akibat terjepit kendaraan.


Adapun dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diduga penyebab terjadinya kecelakaan ini karena sopir truk tangki elpiji PT Pertamina bernopol G 8038 QE gagal menyalip kendaraan yang ada di depannya.


Truk tersebut lalu menabrak kendaraan truk lain yang ada di depannya hingga menyebabkan mesin mobil mati.


Kejadian ini terjadi di jalur arah Jakarta menuju Cirebon.


Karena mesin mobil mati, tabrakan beruntun tidak bisa dihindarkan.


Dari arah yang sama datang dua kendaraan Truk Mitsubishi besar lain ikut menabrak kendaraan tangki elpiji.


"Sedangkan truk yang tertabrak diawal tidak diketahui identitasnya karena sudah meninggalkan tempat kejadian," ujar dia.


Dalam hal ini, polisi langsung bergegas mengevakuasi para korban agar segera mendapat perawatan.


Di sisi lain, proses evakuasi kendaraan besar yang terlibat kecelakaan juga cepat dilakukan sehingga arus lalu lintas di Jalur Pantura cepat kembali normal.


Detik-detik Kecelakaan Maut


Tiga kendaraan raksasa terlibat tabrakan beruntun di Jalur Pantura Indramayu di Desa Santing, Kecamatan Losarang pada Minggu (5/6/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.


Akibat kejadian tersebut dua orang dilaporkan polisi meninggal dunia.


Kapolres Indramayu, AKBP Lukman Syarif melalui Kapolsek Losarang, Kompol Mashudi mengatakan, kejadian tersebut terjadi di jalur arah Jakarta menuju Cirebon.


"Selain korban MD, ada pula korban luka ringan satu orang dan luka berat satu orang," ujar dia , Minggu (5/6/2022).



Kompol Mashudi pun menceritakan detik-detik tiga mobil truk yang terlibat kecelakaan beruntut tersebut.


Berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, insiden itu berawal saat kendaraan truk tangki elpiji PT Pertamina bernopol G 8038 QE datang dari arah Jakarta menuju Cirebon.


Dalam rekaman tersebut, sopir truk tampak seperti hendak mendahului kendaraan sejenis truk yang tidak diketahui identitasnya.


Namun, hal tersebut sulit dilakukan karena dari lajur yang sama menyalip pula kendaraan-kendaraan lainnya.


Hingga sampai di lokasi tempat kejadian perkara (TKP), truk tangki elpiji itu hilang kendali dan menabrak truk di depannya.


"Truk bermuatan hebel yang tertabrak itu saat kejadian langsung meninggalkan tempat," ujar dia.


Berbeda dengan truk tangki elpiji, setelah menabrak mobil didepannya, mesin mobil tersebut langsung mati dan berhenti.


Kecelakaan bertuntun pun tidak bisa dihindarkan.


Setelah dua kendaraan Truk Mitsubishi bernopol L 9941 UH dan N 9431 ED ikut menabrak truk tangki elpiji yang mati mesin.


"Para korban langsung kami evakuasi untuk mendapat perawatan termasuk kendaraan yang terlibat langsung dievakuasi sehingga arus lalu lintas kembali lancar," ucap dia.