Dikira Permen, Anak Kaget Buka Bungkusan Isinya Ternyata Uang, Kebohongan Suami ke Istri Terbongkar.
Melansir dari Soha.vn, baru-baru ini, sebuah cerita di media sosial Tiongkok telah membuat netizen tidak bisa menahan tawa.
Diketahui, seorang anak laki-laki usia taman kanak-kanak pulang dari sekolah dan merasa lapar.
Dia pun melihat apakah ada yang bisa dimakan di rumah atau tidak.
Setelah mencari setiap sudut dan celah tanpa hasil, bocah itu pergi ke ruang kerja ayahnya dan menemukan sekotak permen.
Anak itu dengan senang hati membawa kotak permen itu keluar dan kemudian meminta ibunya untuk mengajak anak-anak lain agar bisa bermain bersama.
Ketika anak-anak tersebut berhenti main dan duduk di bangku batu, bocah itu kemudian membuka kotak permen yang dibawanya dan membagikannya ke teman-temannya.
Namun setelah membuka permen tersebut, anak-anak tersebut terkejut karena tidak ada permen di dalamnya.
Justru yang mengejutkan, ternyata yang dibungkus menyerupai permen tersebut adalah uang kertas.
Anak itu dengan cepat berlari pulang dengan kotak permen tersebut dan memberikannya kepada ibunya.
Ibunya kemudian bertanya dari mana dia mendapatkan permen tersebut dan bocah itu dengan jujur mengatakan dia mendapatkannya dari ruangan ayahnya.
Ternyata, inilah uang simpanan sang ayah yang menumpuk selama ini.
Karena si ayah takut istrinya akan tahu, dia menggulung uang-uang kertas tersebut menjadi permen agar tidak ketahuan.
Seorang anak usia pada usia prasekolah seperti yang Anda tahu, mereka sangat ingin tahu dan tentang hal-hal di sekitar mereka.
Banyak hal baru yang belum pernah diketahui anak akan merangsang rasa ingin tahu mereka.
Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bagi orang tua untuk menghadapi anak-anak mereka yang suka mengobrak-abrik seluruh rumah.
Hal ini sepertinya membuat para ayah dan ibu merasa pusing, terkadang tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu orang tua:
1. Arahkan kembali perhatian anak pada waktu yang tepat
Ketika anak mencoba menyentuh beberapa hal penting atau berbahaya, orang tua harus mengarahkan perhatian anak pada waktunya.
Orang tua dapat menggunakan beberapa benda berwarna cerah untuk menarik perhatian anak dan membiarkan anak fokus pada hal lain.
Anak-anak pada tahap ini masih kurang konsentrasi, sehingga mereka akan lupa dalam beberapa detik.
2. Buat game orangtua-anak interaktif
Karena sulit bagi anak untuk fokus pada suatu objek dalam waktu lama, anak juga mudah bosan saat memegang mainan di tangannya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan kegiatan untuk berinteraksi dengan anak-anaknya.
Ini tidak hanya membantu anak-anak meningkatkan kemampuan bahasa mereka, fleksibilitas anggota badan tetapi juga merangsang pemikiran pada anak-anak.
Secara khusus, ini juga membantu orang tua dan anak-anak menjadi lebih dekat.
3. Ciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak
Menghadapi anak yang hiperaktif, orang tua tidak bisa langsung membenahi anak dalam ruang sempit yang akan menghambat perkembangan berbagai kemampuan anak.
Orang tua harus mencoba menciptakan lingkungan yang menjamin ruang tetapi tetap aman untuk mereka nikmati.
Orang tua harus menyadari beberapa risiko keselamatan, dan pada saat yang sama, harus selalu mengawasi anak-anak mereka. (Tribun Medan)