SUAMI MENINGGAL IBU BUNUH 2 ANAK KANDUNGNYA, SANG IBU TELANJANG DAN BERTERIAK STRES



Seorang Ibu dari 2 anak diamankan warga dan polisi, Ia diduga bunuh dua anak kandungnya di rumah mereka di Desa Pagat Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Rabu (25/11/2020).


Wanita tersebut berinisial S (27), sedangkan korban yang juga anak kandung pelaku yakni, MNK bocah laki-laki dengan perkiraan umur 6 tahun dan adiknya perempuan SNH berusia 3 tahun.


Kapolres Hulu Sungai Tengah AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subag Humas Aipda M Husaini membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya pun telah mengamankan terduga pelaku yakni ibu kedua korban dan membawanya ke RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan.


“Pelaku sudah diamankan dan saat ini sudah di bawa kepelayanan kesehatan setempat,” ungkapnya melansir dari Merdeka.com, Kamis (26/11/2020).


Peristiwa dugaan ibu bunuh dua anak kandungnya ini berawal dari penuturan S sendiri kepada warga. Warga bertanya kepada S soal keberadaan kedua anaknya yang tak tampak bermain dengan anak-anak lainnya.


“Kamana anak ikam badua kada talihat saharian” (kemana kedua anakmu seharian tidak terlihat),” kata tetangga.


Jawaban S membuat warga langsung bergerak menuju rumah permanen mereka untuk memeriksa kondisi kedua anaknya. Saat warga masuk, S dalam keadaan telanjang dan berteriak sambil mengoceh.


“Anakku sudah ku bunuh keduanya,” jawab S kepada tetangganya.


Sontak warga pun langsung mendatangi rumah mereka dan melihat kedua bocah malang itu dalam keadaan tanpa busana dan tak lagi bernyawa. Posisi keduanya telentang berdampingan dalam sebuah ruangan, yang tampak seperti kamar. Tampak kondisi ruangan tersebut berantakan.


Warga menduga, jika sang ibu bunuh kedua anak kandungnya itu dengan cara membekap mulut keduanya, yang membuat kesulitan bernapas. Penuturan warga, jika kejiwaan S terganggu pasca sang suami meninggal dunia.


“Ibu yang rela membunuh anaknya tersebut dalam kondisi stres berat sejak beberapa bulan yang lalu dan juga baru saja suaminya meninggal,” ungkap salah seorang warga, Tarmizi.


Saat warga dan polisi mengamankan S, ia terus berteriak dan mengoceh tanpa henti. Bahkan S terus mengoceh saat petugas sudah mengikatnya pada tandu ambulan.