Niat Cari Kucing, Remaja 17 Tahun Disangka Maling, Dihajar Membabi Buta hingga Tewas di Tempat
Orangtua korban saat menunjukan foto anaknya yang tewas dikeroyok gara-gara nyari kucing. |
Miris, kucing yang dicari tak ketemu, nyawa sang pemilik melayang, remaja tersebut dikeroyok hingga tewas karena dikira maling saat cari kucing.
Tribun - Maksud hati mencari kucingnya yang hilang, remaja tersebut malah menjemput ajal.
Luthfi Erlangga Hafidz alias LEH (17) dituduh maling, gegara mencari kucingnya tengah malam.
Korban dianiaya secara membabi buta oleh kelompok pelaku hingga tewas di tempat. Peristiwanya terjadi pada Minggu (6/2/2022) dini hari lalu di Bekasi.
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, kejadian ini diduga merupakan aksi main hakim sendiri lantaran korban disangka maling.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022) dikutip dari Tribunnews.
KRONOLOGI KEJADIAN
Malam petaka itu datang pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB dini hari. Korban keluar dari rumah menggunakan sepeda motor. Korban keluar rumah berniat mencari kucingnya yang hilang.
Sambil berkendara di malam hari, LEH berkeliling hingga keluar komplek perumahannya.
"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Edy.
Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling. Korban yang kebingungan tak bisa berbuat banyak. Korban Sempat Cekcok dengan Kelompok Pelaku.
Sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka. "Lalu korban dikejar oleh pelaku menggunakan senjata tajam," ucap Edy.
Tanpa pikir panjang, kelompok pelaku mengayunkan senjata tajam hingga tepat mengenai bagian kepala LEH yang pada saat itu berusaha kabur menggunakan sepeda motornya.
"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku sehingga mengakibatkan tempurung kepala belakang terbelah," ucapnya.
Luka menganga di bagian kepala tak membuat LEH berhenti, semangatnya untuk menyelamatkan diri terus berkobar.
Namun nahas, tubuhnya tak lagi sanggup menahan sakit. Sekitar 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, ia terjatuh dari sepeda motor.
"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar Edy.
Melihat Korban Tak Berdaya, Kelompok Pelaku Kabur. Pada saat tubuhnya terjatuh, korban tak bisa berbuat apa-apa.
Kelompok pelaku langsung menyerang secara membabi buta baik menggunakan senjata tajam atau tangan kosong.
"Walau sudah terjatuh korban masih di aniaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," jelasnya.
Kelompok tersangka kemudian kabur meninggal lokasi setelah melihat korban tak berdaya, tubuhnya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dekat sepeda motornya.
"Korban meninggal dunia di tempat dan didekat motor miliknya, para pelaku sempat melarikan diri menggunakan empat sepeda motor," ucap Edy.
Edy Suprayitno mengatakan, jasad LEH pertama kali diketahui warga setempat pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB.
"Korban mengalami luka bacok akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala, mengakibatkan meninggal dunia," katanya.
Warga lalu melapor ke Polsek Tarumajaya, tim satuan reserse kriminal langsung melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.
"Kami sudah amankan empat orang pelaku pembacokan, dua pelaku lagi masih DPO (daftar pencarian orang) jadi total ada enam pelaku," ungkap Edy.
Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman kasus tewasnya pemuda berinisial LEH, termasuk mengejar dua tersangka yang masih buron.